Siti Hayinah
Siti Hayinah Mawardi lima kali didaulat menjadi ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, yaitu pada tahun 1946, 1953, 1956, 1959, dan 1962. Sebelum mendapat amanat sebagai Ketua Umum,
This author has not written his bio yet.
But we are proud to say that PDA Tabanan contributed 23 entries already.
Siti Hayinah Mawardi lima kali didaulat menjadi ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, yaitu pada tahun 1946, 1953, 1956, 1959, dan 1962. Sebelum mendapat amanat sebagai Ketua Umum,
“Kalau berani datang lagi ke Banyuwangi akan disambut pukulan sehingga pulangnya menjadi mayat dan istrinya diperbudak!” Terlontar ancaman pada K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah
Setahun tahun setelah mendirikan Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan—Khatib Amin—terus mendorong para gadis di Kauman untuk masuk ke sekolah Belanda
Rintisan Nyai Ahmad Dahlan dan suaminya pada tahun 1913, yaitu setahun pasca berdiri Muhammadiyah, telah membuahkan hasil. Gadis-gadis di Kauman yang mereka sekolahkan telah tumbuh dewasa. Mereka menguasai baik ilmu pengetahuan agama serta umum.
Dalam pertemuan antara tokoh-tokoh Muhammadiyah dengan beberapa gadis Kauman pada tahun 1917, anak ini memang tidak tampak. Umurnya memang masih belia. Walaupun tak terlihat, tetapi gadis ini bakal menduduki posisi ketua organisasi wanita Islam pertama yang berhasil dibentuk oleh Hoofdbestuur Muhammadiyah pada tahun 1917.
Sejarah Sunat Perempuan Sunat perempuan dilakukan pertama kali di Mesir sebagai bagian dari upacara adat yang diperuntukkan khusus bagi perempuan yang telah beranjak dewasa. Tradisi sunat perempuan di Mesir merupakan akulturasi budaya antara penduduk Mesir dan orang Romawi yang saat itu tinggal di Mesir. Data historis mengungkapkan bahwa khitan (untuk laki-laki) diperkenalkan dalam Taurat […]
Menurut hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Fatimah binti Abu Hubaisy yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah, yang berbunyi: عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِى حُبَيْشٍ كَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَسَأَلَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ ذَلِكَ عِرْقٌ، وَلَيْسَتْ بِالْحَيْضَةِ، فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ، وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْتَسِلِى وَصَلِّى. [رواه البخاري] Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Fatimah binti […]
Sahabat ‘Aisyiyah, seringkali kita sebagai muslimah masih bingung terhadap kriteria busana yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam masalah busana muslimah, Islam tidak memberi batasan harus seperti gambar-gambar yang saudara kirimkan kepada kami atau gambar-gambar lainnya. Akan tetapi Islam justru memberi kebebasan kepada kaum muslimat untuk berhias dan memakai pakaian sesuai adat istiadat atau kondisi tempat […]
Sahabat ‘Aisyiyah, Hubungan antara laki-laki sebenarnya bukan relasi kuasa, akan tetapi relasi setara. mengapa demikian? Islam mengajarkan umatnya bahwa perempuan dan laki-laki adalah setara di hadapan Allah. Dari perbedaan sifat laki-laki dan perempuan tersebut, muncullah ciri-ciri khusus laki-laki dan perempuan yang sedemikian rupa sehingga saling melengkapi dalam menjalankan tugas dan perannya baik dalam ranah domestik […]
Apakah persentuhan kulit perempuan dan laki-laki membatalkan wudhu ? Di kalangan cendekiawan agama khususnya kalangan ulama, terdapat perbedaan penafsiran terhadap ayat suci Al-Quran. Contoh nyatanya adalah perbedaan penafsiran QS. Al Maidah ayat 6. Ayat ini bersama dengan kalimat aw lamastumu al nisa (menyentuh kulit) mengundang perbedaan pemahaman dan perbedaan pendapat di kalangan ulama yang mencoba […]
Jl. KH. Ahmad Dahlan Nomor 32, 55161, Yogyakarta
Telp/Fax: 0274-562171 | 0274-540009
Jl. Menteng Raya No. 62, 10340, Jakarta Pusat
Telp/Faks: 021-3918318
Jl. Gandaria I/1, Kebayoran Baru, 12140, Jakarta Selatan
Telp/Faks: 021-7260492